Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Lingkungan belajar dan permainan di sentra


MAKALAH
BERMAIN DAN PERMAINAN AUD
“LINGKUNGAN BELAJAR DAN ALAT PERMAINAN DI SENTRA”


Oleh :
Kelompok 5
1.      CICI RATNA SARI              1200811
2.      TRIA MARINI                      1200828
3.      INTAN PUTRIANA              1200793
4.      ATIN SUHARTI                    1200787
5.      YANA                                    1200799
6.      GUSTIKA                             1200813
7.      SELVI RANIKA                   1200821
8.      PUTRI WERIZALNI             1200827
9.      SANI OKTARI                      1200788
10.  DEBI YATRI                         54418




JURUSAN PG – PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014






Lingkungan Belajar Dan Alat Permainan Di Sentra
A.    Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Tk
Penggunaan dan pengaturan lingkungan belajar merupakan suatu kegiatan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan. Baik yang terkait dengan pengembangan anak secara optimal, maupun yang terkait dengan luasnya ruangan yang tersedia, ataupun bahan-bahan dan peralatan yang ada.
Keberhasilan pelaksanaan program untuk pendidikan di TK sangat tergantung dari cara pengaturan lingkungan belajar dan bermain serta penggunaan alat permainan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kesenangan anak didik untuk bersekolah dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, maka pengaturan lingkungan, alat permainan pada khususnya dan sumber belajar pada umumnya harus rapi, menarik, dan dengan efisiensi yang tinggi sehingga dapat dinikmati dan dirasakan oleh anak.
1.      Prinsip-Prinsip Pengaturan Lingkungan Belajar Dan Bermain Anak :
·         Tingkat Perkembangan Anak
Pengaturan lingkungan belajar dan bermain perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik dalam segi perkembangan kognitif, motorik, bahasa, maupun psikososial.
·         Stimulasi Perkembangan Anak
Lingkungan belajra dan bermain hendaknya diatur dengan tujuan untuk menstimulasi perkembangan anak. Oleh sebab itu, lingkungan tersebut harus memberikan kesempatan yang luas kepada anak untuk eksplorasi, penyelidikan, interaksi sosial, komunikasi, dan peningkatan kemampuan koordinasi gerakan motorik.
·         Menghindakan Anak Cedera
Lingkungan belajar dan bermain harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat mengindarkan anak dari kemungkinan mendapat cedera. Penempatan alat-alat, pemilihan alat permainan dan pengaturan ruangan perlu memperhatikan keselamatan anak. Setiap guru harus menyadari perlunya merancang dan mengorganisasikan lingkungan belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau belajar.
·         Informasi yang Berkaitan dengan Anak yang Akan Mengikuti Kegiatan Belajar
Walaupun melalui informasi tersebut hanya sedikit yang diketahui oleh guru, tetapi informasi tersebut tetap akan menjadi sumber pengetahan bagi masing-masing guru. Informasi tersebut berupa catatan atau laporan tertulis yang dapat diperoleh guru beberapa waktu sebelum sekolah dimulai. Melalui pertemuan pertama dengan murid yang datang bersama orang tua akan menambah informasi sehingga kelas dapat dirancang dan diorganisasikan oleh guru sesuai anak didik yang telah diterima.
·         Kegiatan Harus Dilakukan Anak yang Berkaitan dengan Tujuan Khusus yang Hendak Dicapai.
Apabila tujuan khusus pembelajaran adalah pengembangan keterampilan sosial maka guru perlu mengatur ruangan atau lingkungan belajar yang memberi kesempatan pada anak untuk berinteraksi di dalam kerja kelompok. Misalnya, guru mengatur tempat yang menarik minat anak untuk berinteraksi di dalam kelompok, seperti menyediakan sudut permainan drama atau bermain dan lain sebagainya.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan guru adalah kebutuhan ruang bagi masing-masing anak baik di dalam maupun di luar ruang belajar, untuk memberikan kebebasan bergerak pada masing-masing anak.
2.      Perencanaan Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Tk
·         Perencanaan Harian
Perencanaan harian perlu dibuat oleh guru karena mempengaruhi pengaturan lingkkungan belajar. Setiap rencana harian membutuhkan peralatan dan pengaturan lingkungan belajar yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Keteraturan di sekitar anak-anak akan merangsang rasa keteraturan di dalam diri mereka.
·         Kesehatan, Keamanan, dan Saniter
Perencanaan lingkungan belajar juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, juga saniter. Cahaya yang masuk keruangan, temperatur ruangan, dan ventilasi yang cukup untuk pergantian udara. Disamping itu, WC, kamar mandi, keran air yang diperlukan anak untuk mencuci tangan. Kondisi saniter secara umum merupakan aspek lain dari kesehatan dan keamanan yang perlu mendapatkan perhatian.
·         Keindahan , Stimulasi, dan Stimulasi
Lingkungan belajar juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, informasi, dan stimulasi. Ruangan dan tempat-tempat lainnya ditata sedemikian rupa sehingga menarik perhatian anak dan orang dewasa. Keindahan tersebut hendaknya memberikan berbagai informasi kepada anak dan menstimulasi anak untuk melakukan hal-hal yang diinformasikan.
a.      Pengaturan Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Dalam Kelas
Lingkunngan fisik diruang kelas memberikan pengaruh yang dalam pada setiap anak baik individu, kelompok, maupun secara keseluruhan dan juga guru. Lingkungan fisik termasuk ukuran ruangan,warna tembok, jenis lantai tata cahaya dan jumlah jendela.
            Dalam perencanaan pengaturan lingkungan belajar dan bermain didalam ruangan akan dibicarakan pusat aktifitas/sentra kegiatan anak,prabotan ruang,perlengkapan dan materi yang diperlukan. Lingkungan fisik diluar ruangan juga perlu memperoleh perhatian.
            Pengaturan bermaian dan belajar anak  didalam ruangan/kelas sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan seefisien mungkin. Dalam pengaturan ruangan/kelas ada beberapa yang harus diperhatikan :
1)      Susunan meja dan kursi anak dapat diubah-ubah
2)      Pada waktu mengikuti kegiatan, anak-anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet
3)      Penyediaan alat peraga harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
4)      Pengelompokan meja disesuaikan kebutuhan sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik
5)      Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sesuai dengan fungsinya
6)      Berilah batasan-batasan terhadap area-area yang terpisah
7)      Identifikasi area-area yang relatif memerlukan ketenangan
8)      Perhatikan ruangan-ruangan yang memerlukan meja karena anak TK lebih sering menggunakan lantai atau ruangan-ruangan terbuka
9)      Tempatkan area-area kegiatan di dekat sumber-sumber yang diperlukan
10)  Lengkapi area-area kegiatan dengan cahaya yang cukup terutama untuk tempat membaca, menulis, dan menggambar, serta merawat tanaman
11)  Ruangan diatur sedemikian rupa sehingga guru dapat memantau secara maksimal dari setiap lokasi untuk memastikan keamanan yang berarti memastikan setiap anak selalu dalam pengawasan.
Begitu pula dengan perabotan/perlengkapan/bahan/peralatan yang akan dipergunakan juga harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a)      Keamanan, seperti :
·         Tidak tajam, tidak runcing, tidak ada paku yang menonjol,kawat yang lepas
·         Tidak mudah pecah
·         Tidak mengandung racun
·         Tidak menggunakan aliran listrik.
b)      Sesuai dengan kondisi anak
Materi yang dipilih harus disesuaikan dengan minat, usia, dan kemampuan anak.
·         Kualitas dan Keawetan
Hendaknya alat yang dipergunakan di sekolah dapat tahan lama, tetapi relatif murah. Karena di sekolah alat akan dipergunakan oleh sejumlah anak secara bergantian dan terus-menerus sehingga harus dipilih yang kuat.
o   Alat yang dipilih untuk sekolah harus dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran.
o   Perabot yang ada di dalam ruang kelas sebaiknya mudah dipindah-pindahkan dan disesuaikan dengan ukuran anak.
b.      Pengaturan Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Luar Kelas
Lingkungan bermain diluar kelas diTK membutuhkan area yang luas .Rata-rata setiap 15 anak membutuhkan 70 meter persegi area  bermain .Apabila lebih luas akan lebih baik bagi anak untuk melakukan kegiatan bermain dan memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan tesebut.
Secara  umum pengaturan lingkungan bermain diluar kelas perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1.      Keseimbangan Area
Dapat diwujudkan dengan menciptakan beberapa area sebagai berikut :
·         Area tubuh
·         Area terbuka untuk sinar matahari
·         Area melompat
·         Area memanjat dan bergantungan
·         Area mendaki,Area untuk menanam/bunga-bungaan
·         Area bermain pasir.
·         Jalan Kecil/Trotoar
Jalan kecil dubuat dari semen atau batu bata. Di jalan kecil ini tidak ada satu barang pun yang ditempatkan karena akan mengganggu kebebasan anak dan orang dewasa yang menggunakan jalan kecil tersebut.
2.      Pemilihan Peralatan Bermain
Berbagai jenis peralatan bermain perlu disediakan bagi lingkungan bermain di luar kelas, seperti peralatan untuk memanjat, meluncur, bergantung, mendorang dan menarik, serta melempar dan menangkap.
3.      Tingkat Perkembangan dan Kebutuhan Anak
Agar anak terjaga rasa aman bermain di luar kelas harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
o   Adanya pagar pengaman (tingginya minimum 4 kaki)
o    Jarak area bermain
o   Alat-alat yang dipergunakan hendaknya sesuai dengan usia tahap usia anak
o   Alat bermain sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang tajam, runcing, dan mudah rusak
o   Alat-alat hendaknya kuat dan tidak mudah lepas bagian-bagiannya
o   Tempat bermain harus bebas dari aliran listrik yang membahayakan
o   Pengawasan dari guru yang memadai.

B.     Alat-alat Permainan di Area/Sentra
1.      Alat-Alat Permainan Di Area / Sentra Kegiatan Di Luar Kelas
Alat-alat permainan yang diperlukan untuk kegiatan bermainan dan belajar di dalam kelas disusun menurut sifat dan tujuan aktivitasnya dalam kelompok-kelompok yang disebut area/sentra kegiatan. Area kegiatan ini diselenggarakan di TK dengan alat-alat permainan yamg menarik dan dimaksudkan untuk menimbulkan suasana yang menyenangkan dan keakraban antara sesama teman sehingga anak merasa betah di sekolah.
Banyak manfaat yang akan diperoleh melalui pendekatan sentra khususnya bagi anak sebagai berikut :
·         Meningkatakan kreativitas anak dengan memberikan kesempatan padanya untuk bermain, bereksplorasi, dan menemukan bahwa kegiatannya akan membantunya dalam memecahkan masalah, mempelajari keahlian dasar dan memahami konsep-konsep baru
·         Melalui sentra , anak dapat memanipulasi objek dalam sentra-sentra yang disediakan, mengembangkan percakapan dan bermain peran serta belajar sesuai tingkatan dan langkah-langkah yang diinginkan.
·         Mengembangkan keahlian belajar yang mandiri sejak dini ( self directing) dan koreksi diri ( self correcting) yang alamiah terhadap berbagai alat di sentra kegiatan.
a.       Area/sentra kesenian
Area ini diisi dengan berbagai bahan yang memungkinkan anak melakukan percobaan, eksplorasi dan kreativitas lainnya . area ini membawa suasana riang, kegembiraan, dan kepuasan bagi anak . di area ini setiap anak diberi kesempatan untuk memilih kegiatan yang akan dilakukannya . misalnya melukis, menggambar, menempel, dan lain sebagainya .
Alat-alat yang dapat digunakan di sentra kesenian adalah pensil warna, cat, gunting, krayin, kapur tulis, kain perca, arang, benang, kelereng, anyaman, lem, kuas, sikat gigi usang, kapas, plastisin, busa, spidol, majalah bekas, koran bekas, stik es krim, biji-bijian, kardus bekas, dan sebagainya .
b.      Area/sentra perpustakaan
Untuk menghindari terjadinya berbagai kerusakan , area ini haruslah diletakkan sejauh mungkin dari kegiatan yang dilakukan anak. Area ini perlu diisi dengan rak buku, meja, dan kursi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Area ini dapat juga dilapisi oleh karpet dan dilengkapui dengan  bantal-bantal   kecil . bagi sekolah yang mampu, area ini juga dapat dilengkapi dengan tempat untuk bercerita dengan menggunakan alat perekam .Alat-alat yang digunakan di sentra perpustakaan antara lain adalah rak buku, meja, kursi, karpet, bantal-bantal kecil, tape recorder, buku-buku yang dilengkapi dengan katalog dan kartu peminjaman, poster, lukisan dan gambar-gambar lain yang memberikan informasi .
c.       Area/Sentra Bermain Drama
Area ini digunakan anak untuk kegiatan bermain peran. Mereka berpura-pura berperan sebagai salah satu karakter dan terlibat dengan perilaku menirukan peran orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga memupuk adanya pemahaman peran sosial dan melibatkan interaksi verbal paling tidak dengan satu orang lain. Penggunaan area ini membantu anak untuk mempelajari lebih dalam mengenai dirinya sendiri, keluarganya, dan masyarakat sekitarnya. Mereka belajar memutuskan dan memilih berbagai informasi yang relevan. Hal tersebut sangat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan sosial dan emosionalnya, seperti mengatasi rasa takut dengan memerankan berbagai tokoh yang sebenarnya bagi mereka manakutkan. Misalnya, seorang anak yang takut disuntik memerankan tokoh sebagai pasien.
Alat-alat yang dapat digunakan di sentra bermain drama, antara lain perabotan dapur, lemari, meja makan, boneka, kostum binatang/profesi dan lain-lain, celemek, tas, topi, helm, sarung tangan, setrika, sepatu, sandal, alat-alat make-up mainan, telepon, vas bunga, ember, cermin genggam, taplak/sprei ukuran sedang, berbagai majalah, kalender, gambar/poster, boneka tangan/jari, berbagai peralatan kerja mainan (martil, obeng, dan lain-lain), alat-alat tulis dan potongan kertas untuk menulis pesan, dan sebagainya.
d.      Area Musik
Musik adalah sumber yang sangat kaya  untuk memajukan perkembangan anak. Musik mengembangkan panca indra, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, serta mendorong kreativitas. Sebaiknya area ini ditempatkan agak jauh dari area-area lainnya.Alat-alat yang digunakan di area musik, antara lain piano, gitar, angklung, glockenspil, alat-alat perkusi (tamborin, kastanyet, marakas, ringbel, triangel, wood block), alat musik buatan guru (marakas dari kaleng bekas) dan lain-lain. Juga dapat menggunakan bahan dari alam/lingkungan sekitar, seperti batu, batok kelapa, botol air mineral, sendok, ember, tutup panci, kardus bekas, dan sebagainya. 
e.      Area Permainan Balok dan Logo/Lego
Balok sangat berarti bagi anak di Taman Kanak-kanak bahkan untuk semua anak dengan berbagai tingkatan usia. Dengan balok anak dapat membuat berbagai macam gedung. Permainan balok/logo/lego sangat penting bagi perkembangan anak diberbagai bidang termasuk bahas, sosial, pengetahuan, matematika dan kemampuan motorik.Alat-alat yang digunakan pada area balok, antara lain adalah balok berbagai ukuran,logo, lego, kubus, kardus bekas, rambu-rambu lalu lintas, binatang-binatangan, mobil-mobilan, balok kardus dan sebagainya. Balok-balok yang terdiri dari kardus dan balok kayu warna-warni adalah alat main konstruksi yang sangat disukai anak-anak.
f.        Area Permainan Matematika
Dalam area ini anak sedapat mungkin diperkenalkan dengan pemikiran mengapa matematika dibutuhkan (bahwa matematika bukan sekadar permainan angka), apa hubugannya dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan penggunaannya untuk kehidupan mereka. Alat-alat yang digunakan di area ini antara lain adalah kartu-kartu angka, tutup botol, kerang, bahan-bahan sisa, batu-batuan, buji-bijian, menara gelang, papan hitung, tangga kubus, manic-manik, mozaik, balok ukur, papan paku, papan pasak, balok kecil, aneka binatang plastik, papan geometri, tangga silinder, tusuk gigi, puzzle, buah-buahan dengan berbagai jenis dan ukuran, kotak bentuk/pos, dan berbagai benda lainnya yang memberikan pengalaman actual kepada anak.
g.       Area IPA/Sains
Lingkungan alam dan lingkungan fisik sangat menarik bagi anak-anak. Dengan mengembangkan kemampuan untuk mengamati, mengukur, mengklasifikasi, berkomunikasi, membuat dugaan berdasarkan pengamatan, prediksi, anak akan mempunyai pengertian yang lebih baik tentang berbagai gejala alam.Alat-alat yang digunakan di sentra IPA berdasarkan topik dan aktivitasnya, antara lain berikut ini :
1)      Makhluk hidup : menanam bibit, mengamati binatang peliharaan, pengamatan dan percobaan menggunakan berbagai jenis telur (mentah dan matang), kecebong, percobaan polusi, pengamatan serangga dan lain-lain.
2)      Binatang : pengamatan berbagai binatang yang dibawa dalam lingkungan kelas.pengamatan berbagai tulang binatang dan lain-lain.
3)      Tumbuhan: menanam biji-bijian/ bibit, mengadakan berbagai eksperimen tentang hal-hal yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
4)      Berbagai benda: pasir, tanah, hujan, air, logam, tulang dan lain-lain.
5)      Energi : sinar, bayang-bayang dalam cermin, magnet, kaca pembesar, cuaca dan musim, berbagai mesin rakitan sederhana, dll.
6)      Ruang dan waktu :matahari, bulan, bintang, ruang angkasa, bayangan matahari/lampu, dan lain-lain.
h.      Area/Sentra Agama
Area ini untukmenanamkan anak-anak pada nilai moral, agama, dan budi pekerti.Alat-alat yang digunakan di sentra agama antara lain maket-maket rumah ibadah,peralatan ibadah, gambar/poster bacaan/doa, gambar/poster yang menunjukkan nilai-nilai moral/budi pekerti, dan sebagainya.
2.      Alat-Alat Permainan Di Area / Sentra Kegiatan Di Luar Kelas
Alat-alat bermain di luar kelas yang disajikan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak guna memupuk perkembangan jasmani, intelektual, emosional, dan sosial. Tugas guru adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk memproleh berbagai pengalaman bermain dengan menggunakan berbagai macam alat bermain dan memberi bantuan serta bimbingan pada saat-saat diperlukan.
Penempatan alat-alat bermain di luar kelas hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga memberi kebebasan gerak kepada anak ketika bermain dan juga memprtimbangkan segi keamanan mereka. Adapun alat-alat permainan yang dipergunakan pada tiap-tiap area adalah sebgai berikut:
a.       Area Memanjat
Peratalan memenjat dapat digunakan oleh anak dari segala tingkat usia. Di bawah tempat memanjat perlu di sediakan bahan-bahan lembut, seperrti busa, matras, pasir. Kegunaannya adalah untuk menghindari kemungkinan anak jatuh dan mendapat cedera.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu anak memanjat adalah:
o   Anak tidak dibiarkan memanjat sementara tangannya memegang suatu benda
o   Anak secara bergantian dalam melakukan kegiatan ini
o   Anak tidak dibiarkan memanjat selain pada area yang diperbolehkan untuk memanjat.
Alat-alat yang dapat digunakan di area memanjat, antara lain adalah pohon, tambang/tali, palang bertingkat, jaring laba-laba, dan lain-lain.

b.      Area Bermain Pasir dan Air
Sejak balita, anak-anak menikmati kegiatan bergairahan bermain dengan pasir dan air. Pada awalnya mereka bereksplorasi tanpa menggunakan alat yang banyak, lama-kelamaan mereka biasa bermain dengan alat yang lebih rumit.
Alat-alat yang dapat digunakan diarea ini, antara lain bak air, bak pasir, sekop, botol, literan, cangkir, mobil-mobilan, binatang, segelas berbagai ukuran, busa, berbagai cetakan plastik beraneka bentuk dan sebagainya.
c.       Area Melempar dan Menangkap
Untuk kegiatan melempat dam managkap dapat digunakan berbagai jenis bola.boal lainnya perlu disediakan dalam jumlah yang memandai sehingga dapat digunakan anak secara bebas.Alat-alat yang digunakan di area ini, anatara lain bola kaki, bola basket, bola kasti, kontong biji, dan sebagainya.
d.      Area Olahraga/Jasmani
Aktivitas di area ini dilakukan dengan membentuk pos-pos kegiatan untuk menghindari antrian anak yang terlalu panjang, sementara peralatan yang dimiliki terbatas. Alat-alat yang digunakan di area ini, antara lain simpai, papan titian, karet, kardus bekas, tali, lantai, dan bekas, dan sebagainya.Selain itu masih ada beberapa alat bermain lain yang biasanya juga ada di luar kelas yaitu: ayunan, papan luncur, jungkitan, jembatan goyang, jala panjat, kebun/tanaman, kandang dan binatang peliharaan, kolam ikan, taman lalu-lintas, terowongan yang terbuat dari gorong-gorong, dan sebagainya.



SUMBER ATAU SITUS
Aisyah, Siti. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
Anggani, Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat permainan. Jakarta : Grasindo
Montolalu, dkk. 2008. Materi Pokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
Nugraha,Ali dan Ratnawati, Neny. 2003. Kiat Meransang Kecerdasan Anak. Jakarta : Puspa Swara
http://www.yaabunayya.com/2013/10/seperti-apa-sih-belajar-di-sentra-yang.html
http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/09/lingkungan-belajar-dan-bermain-di-tk.html
http://firatikamatematika.blogspot.com/2013/05/lingkungan-belajar-dan-bermain-di-tk.html
http://www.academia.edu/6435630/LINGKUNGAN_BELAJAR_DAN_BERMAIN_ANAK_USIA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar