RESUME
GIZI
DAN KESEHATAN AUD
“KEAMANAN DAN KESELAMATAN ANAK DI
RUANGAN OUTDOR DAN INDOOR “
Nama : CICI
RATNA SARI
Nim
/ Bp :
1200811 / 2012
JURUSAN
PG – PAUD
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
KEAMANAN
DAN KESELAMATAN ANAK DI RUANGAN OUTDOR DAN INDOOR DI TK
A.
KEAMANAN
DI OUTDOR DAN INDOOR DI TK
Lingkungan sebagai unsur yang
menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapat perhatian dan perlu diciptakan
sedemikian rupa, agar menyediakan objek-objek sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan anak. Dalam merencanakan program yang sesuai perkembangan anak,
orang dewasa atau pendidik hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini :
·
Menyediakan
kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat dipilih sendiri
oleh anak.
·
Menawarkan
kepada anak-anak untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi dalam
kelompok kecil atau melakukan kegiatan sendiri (individu)
·
Membantu
dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan kemudahan dan
kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan anak.
·
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk berinisiatif dan melakukan praktik langsung
mengenai kegiatan yang dipilihnya sendiri.
Pendidik perlu menciptakan dan menyediakan lingkungan
belajar yang mendukung dan memudahkan sensori anak untuk bersentuhan dengan
lingkungan belajar sehingga setiap aspek perkembangan anak dapat berkembang
sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan perkembagan anak usia
dini, khususnya anak usia tiga sampai dengan empat tahun.
Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar
untuk membedakan kualitas program di lembaga PAUD. Oleh karenanya guru harus
lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengorganisir ruang kelas dan
peralatannya. Perencanaan dan pengorganisiran ruang kelas secara baik dan
berhati-hati akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya :
·
Membuat
pekerjaan guru menjadi mudah,
·
Hari-hari
anak menjadi lebih menyenangkan
·
Anak
dapat menyelesaikan tugas secara lebih produktif dan tertantang
·
Anak-anak
akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa merasa
bosan
·
Atmosfer
kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif,
menakjubkan, menantang dan memesona.
Ruang kelas yang teratur dan tetata
baik merupakan lingkungan yang dapat meransang siswa untuk belajar,memberikan
rasa aman dan nyaman seta mempermudah pekerjaaan,baik guru maupun siswa itu
sendiri. Guru sebagai perancang aktivitas pembelajaran sekaligus pelaksanaanya
memegang peran yang penting untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.
Termasuk didalamnya menciptakan lingkungan fisik kelas yang kondusif untuk
kegiatan belajar anak.
1. Lingkungan
Di Dalam Kelas (Indoor)
Ukuran ruang kelas dipengaruhi oleh jenis kegiatan yang akan
dilakukan anak,serta jumlah anak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Kelas
perlu dirancang agar menyenangkan.
- Warna-warna terang dan riang sangat disukai anak. Akan tetapui jangan terlu “ramai”karena warna mengalihkan perhatian anak. Untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan meningkatkan konsentari belajar siswa,pilihlah warna-warna cat dinding yang tidsak terlalu mencolok.
- Cahaya matahari diusahakan dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap. Ventilasi pun baik sehinnga tempertur terjaga kenyamanannya.
Hindari cahaya matahari lansung karena akan menyilaukan dan
merusak mata anak,antisipasi dengan memasang kaca buram.
- Pastikan semua anak dapat melihat kepapan tulis atau guru dengan baik.
- Usahakan kelas sebagai lingkungan belajar. Kemanapun anak menghadap akan belajar
- Papan tulis sebaiknya agak rendah agar anak dapat mencapainya,dan sediakan selalu alat tulis didekat papan tulis untuk meransang anak menulis
- Gambar dapat dipasang didinding. Gambar yang menunjukkan keterampilan hidup perlu disediakan,misalnya gambar bagaimana menyeberang jalan,memkai kaos kaki,mencuci tangan dan sebagainya.
- Kabel-kabel listrik harus terlindung dan tidak berada dalam jangkauan anak-anak.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan ketika menata ruang kelas adalah:
1.
Ukuran
ruangan
Hal-hal yang harus diperhatikan dewngan seksama dalam
penataan ruangan ini antara lain:
a. Ruangan harus mengakomodasi
kebutuhan siswa yang beragam
b. Area perpustakaan ,belajar
matematika,atau bahas ditempatkann di sisi yang lebih tenang dan tidak
berdekatan dengan area bermain.
c. Area yang berada dekat sumber air
sebaiknya berdekatan dengan tempat kegiatan prakarya kerajinan anak atau
kegiatan praktik sains.
d. Setiap area belajar bisa diberi
hiasan hasil karya siswa yang berhubungan dengan tema yang sedang dipelajarinya
disekolah.
2.
Perlengkapan
kelas/furniture
Pemilihan furniture juga harus disesuaikan dengan ruangan
yang ada,misalnya jangan memakai meja bulat bila kapasitas ruangan terbats tapi
pakilah meja segi empat memanjang,sehinnga memberi kesan ruang yang lebih
lapang.
Selain
itu perhatikan juga meja,kursi ,rak penyimpanan barang siswa dan media
penunjang lainnya dalam belajar.untuk memudahkan dapat dilakukanhal berikut:
- Perhatikan akses siswa untuk mengambil peralatan untuk yang dibutuhkan seperti kertas,pensil gunting,dan lain-lain.
- Pilihlah media pengajaran yang aman dan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya.
- Gunakanlah furniture yang bersifat multiguna,misalnya papan tulis yang satu sisinya dapat dimanfaatkan se3bgai rak buku dan bagian bawahnyaberfungsi untuk menyimpan peralatan tulis guru.
- Ketika mengatur letak furniture,pastikan semua siswa dapat melihat kepapan tulis dan guru drai tempat mereka duduk
- Dideretan tempat duduk siswa,berilah jalan atau jarak diantaranya,sehinnga memudahkan guru berpindah apabila memberikan bantuan individubagi siswa yang membutuhkan.
- Persiapkan stok kebutuhan kelas seperti alat-alat tulis ,kebutuhan prakarya
2.
Lingkungan Di Luar Kelas (Outdoor)
Ada dua alasan penting bermain
outdoor diperuntukkan untuk anak-anak usia dini. Pertama, banyak kemampuan anak
yang harus dikembangkan dan didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua
yang menjauhkan area bermain dari anak-anak karena berbagai faktor dan lebih
memilih memberikan anak-anak tontonan atau bermain komputer selain itu faktor
lingkungan yang tidak aman membuat orang tua menjauhkan anak mereka untuk
bermain di luar.
Bermain outdoor membuat anak dapat menikmati kesenangan dan
sangat membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Berbagai macam area yang ada
di lingkungan bermain outdoor yang dikelilingi alam yang natural sehingga
anak-anak dapat mengobservasi benda-benda yang ada disekitarnya.
Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor
adalah anak mendapatkan pengalaman yang unik. Misalnya science yang datang
dengan sendirinya secara natural, yaitu berseksplorasi dan mengobservasi dengan
tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang kulit
kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah hujan
turun, anak-anak menggunakan semua perasaan mereka untuk belajar tentang
dunianya. Memperhatikan pentingnya tata lingkungan outdoor untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan anak maka anda harus memberikan perhatian serius
dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor.
Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini
adalah :
1. Memenuhi aturan keamanan
2. Harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak
3. Harus didasarkan pada kebutuhan anak dan
4.
Secara estetis harus menyenangkan
Frost
& Wortham(1988) dalam Patmonodewo(2003) memberikan saran agar lingkungan
diuluar kelas aman dan nyaman bagi siswa ketika turun bermain ,seperti berikut:
- Adanya pagar atau pintu pengaman untuk melindungi anak-anak dari bahaya jalan dan air. Pemasangan pagar pengaman mutlak diperlukan ,dilengkapi dengan kunci atau gembok yang harus diperiksa apakh terkunci dengan baik pada saat anak turun bermain,karena beberapa anak akan bermain diluar pagar sekolah.
- Alat-alat permainan yang dipergunkan sesuai dengan tahapan usia anak,misalnya papan seluncur jangan terlalu tinggi karena anak akan kesulitan menaikinya.
- Alat-alt bermain yang digunakan aman bagi keselamatan anak
- Bebas dari aliran listrik yang mebahayakan
- Perehatikan juga jarak area bermain,misalnya jarak area bermain pasir dari ayunan yang tidak terlau berdekatan.
Contoh
beberapa alat-alat bermain dan belajar yang terdapat diluar kelas:
- Jungkat-jungkit
- Ayunan
- Bak pasir atau bak air
- Papan seluncur
- Bola keranjang.
- Dan sebagainya.
B.
KESELAMATAN DI OUTDOR DAN INDOOR DI
TK
Lingkungan kehidupan seorang anak Tk
adalah di sekolah, rumah, dan sekitarnnya, serta sesekali pergi bersama
keluarga ke tempat laian. Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala
isinya serta halaman maupun sekelilingnya. Pengertian lingkungan dapat berupa
fisik maupun lingkungan sosial.
Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal
berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Seorang anka TK belum bnayak
mengalami masalah dengan sesuatu benda yang ada di lingkungannya, karena selama
ini ia dijaga oleh orang tuanya agar tidak sampai terkena sesuatu yang
berbahaya atau dilindungi. Sehingga ada kemungkinan ia tidak tahu bahwa ada
bahaya di lingkungannya atau ia akan amat takut beberapa hal karena selalu
diberi peringatan.
1. Penyebab
Anak Usia TK Mengalami Kecelakaan
Pada masa ini anak usia TK memiliki kelemahan :
a.
Kondisi
fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang cukup, serta
belum memiliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal berbagai keadaan
atau situasi yang ada di lingkungan yaitu benda maupun keadaaan seperti
keramaian di jalan raya, air yang banyak seperti kolam berenang atau sungai.
b.
Belum
tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang diperlukan ketika
mengalami kecelakaan karena :
o
Belum
bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian atau kerendahan dengan
benar.
o
Suka
memasukkan benda ke mulut
o
Belum
mengenali atau membedakan benda atau bahan yang bebahaya dan yang tidak
berbahaya.
o
Banyak
bergerak, berlari, dan melompat
o
Keseimbangan
tubuh belum seimbang
o
Suka
meniru perbuatan orang lain
o
Rasa
ingin tahu dan suka memegang suatu benda yamg terjangkau
Ketujuh penyebab kecelakaan tersebt
adalah beberapa di antara berbagai penyebab yang dapat disebabkan anak kurang
berhati-hati maupun kelalaian orang dewasa yang berada di sana dan bertanggung
jawab akan lingkungan anak.
2. Kecelakaan
yang Mungkin Terjadi Pada Anak
a. Terjatuh
1)
Keadaan
yang sering menyebabkan anak jatuh :
o Adanya benda yang terdapat di lantai
o Lantai yang licin kareana basah,
berminyak, berlumut
o Posisi tempat berada anak seperti
tempat tinggi, lereng
o Keadaan kesehatan anak, khususnya
kesehatan mata seperti rabun senja karena kekurangan vitamin A
2)
Pencegahan
biar anak tidak jatuh :
o Lantai yang bersih, kering dan rata
o Barang-barang tidak bertebaran di
lantai
o Pencegahan anak naik suatu tempat
yang tinggi yang berbahaya
3)
Akibat
anak jatuh :
o Gejala ringan, anak memar atau
benjol
o Gejala sedang, terdapat luka
berdarah, nyeri dan gigi goyang
o Gejala berat, Pingsan, muntah,
keluar darah dari hidung telinga, gigi patah.
4)
Tindakan
pertolongan pertama :
o Gejala ringan
Penanggulangannya adalah memar atau benjol di kompres dengan
air dingin. Jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K
o Gejala sedang
Penanggulangannya jika luka berdarah, setelah ditangani
seperti P3K, perlu diperhatikan untuk perdarahan yang banyak bawa ke puskemas
atau dokter terdekat.
o Gejala berat
Penanggulangannya Perhatikan benar-benar P3K, kmudian harus
segera dibawa ke rumah sakit.
b. Keracunan
1)
Penyebab
anak keracunan
o Bahannya mengandung racun
o Obat-obatan
o Cairan pembersih
o Bahan bakar
o Obat anti hama atau pestisida
o Gigitan binatang
o Pupuk tanaman
2)
Pencegahan
keracunan
o Bahan-bahan yang mengandung racun
disimpan di tempat yang sulit di capai anak
o Obat yang diminum dan obat luar
diletakkan terpisah dan diberi tanda yang jelas
o Bahan pembasmi serangga disimpan
terpisah atau tersendiri
o Bersihkan seluruh lingkungan dan
ruangan yang ada secara baik
o Anak diberi pengertian mengenai
bahan-bahan maupun serangga
3)
Akibat
anak keracunan
o Pusing, sakit kepala
o Mual, muntah, sakit perut, mencret
o Bengkak, nyeri, perubahan warna
kulit
o Kejang-kejang
o Sesak nafas
o Pingsan
o Mulut berbusa
c. Kemasukan
benda asing
1)
Benda
yang sering dimasukan ke dalam mulut
o Benda tumpul
o Benda tajam
o Serangga
2)
Pencegahan
anak memasukkan benda asing
o Juahkan benda-benda yang dapat
dimasukan ke mulut
o Biasakan anak makan dan minum dengan
cara yang benar
o Jangan berikan makan atau minum
ketika anak sedang menagis
3)
Akibat
bila anak kemasukan benda asing
o Luka, pendarahan, gamgguan
pendengaran
o Kesulitan bernafas, sesak
o Hidung tersumbat
o Benda yang tajam dapat menyebabkan
luka
4)
Tindakan
pertolongan
o Kemasukan benda pada saluran
pernapasan
§ Tunggingkan anak dengan porsi kepala
lebih rendah dari punggung
§ Tepuk-tepuklah punggung anak agar
benda tersebut keluar.
3.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
( P3K )
a.
Pengertian
o
Pertolongan
yang diberikan segera setelah kecelakaan
o
Pertolongan
ini bersifat sederhana dengan peralatan dasar sederhana yang dapat diakan di
tempat umum
o
Tindakan
P3K ini bersifat sementara, sampai korban mendapat pertolongan dari petugas
yang berwenang.
b.
Tujuan
P3K
o
Menyelamatkan
penderita
o
Menyembuhkan
penderita atau mencegah bertambah parahnya luka atau kerusakan akibat
kecelakaan
o
Mengurangi
rasa nyeri dan cemas, menjaga ketenangan fisik dan mental penderita
o
Membantu
mencarikan pertolongan dari pihak yang berwenang secepat mungkin, di samping
upaya melakukan P3K.
c.
Prinsip
Pokok P3K
o
Tindakan
dilakukan P3K secara cepat, tepat, dan hati-hati
o
Tetaplah
berjaga mewaspadai ancaman bahaya selanjutnya bagi korban
o
Upayakan
agar penderita tetap sadar.
o
Apabila
ada perdarahan, dihentikan secepatn
SUMBER ATAU SITUS
Santoso, Sugeng dan Rianti, Anne Lies. 2004. Kesehatan
Dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar